Perpisahan seringkali mendatangkan kesedihan yang mendalam. Apalagi jika kita akan meninggalkan atau ditinggalkan oleh orang-orang yang kita cintai.
Ada perasaan berat, sedih, bahkan tidak sedikit yang putus asa. Beberapa orang yang mengalami kepedihan ini kadang menuangkannya dalam bait-baitpuisi perpisahan.
Perpisahan seringkali mendatangkan kesedihan yang mendalam.
Apalagi jika kita akan meninggalkan atau ditinggalkan oleh orang-orang yang kita cintai.
Ada perasaan berat, sedih, bahkan tidak sedikit yang putus asa.
Beberapa orang yang mengalami kepedihan ini kadang
menuangkannya dalam bait-baitpuisi perpisahan.
Bagaimana mungkin
Mentari berkabung dalam selimut gelap
Sedang tak satupun angin bersenandung
Ratap perih menggema dalam kotak sunyi berduri
Ingin pergi
Ingin lalui
Namun tak satupun kuda hendak bergeming
Hanya diam
Tak bicara
Mentari berkabung dalam selimut gelap
Sedang tak satupun angin bersenandung
Ratap perih menggema dalam kotak sunyi berduri
Ingin pergi
Ingin lalui
Namun tak satupun kuda hendak bergeming
Hanya diam
Tak bicara
Perpisahan adalah kepastian
Waktu berjalan, tak bisa di mundurkan
Berjalan pelan, tak bisa dimajukan
Kematian adalah keniscayaan
Tak bisa di tolak, tatkala ia datang
Tak bisa diminta, takala hidup bosan
Perpisahan...oh...kepastian
Kematian...oh...keniscayaan
Janji tuhan, pasti datang
Hari akhir adalah janji tuhan
Tak mengerti, waktunya kapan datang
Tak tahu diterima, nikmat atau siksaan
Perpisahan adalah kepastian
Kematian adalah keniscayaan
ORANG ACEH SEDANG SEMBAHYANG,
HARI JUMAAT TENGAH HARI,
PERGILAH KASIH PERGILAH SAYANG,
PANDAI-PANDAI MENJAGA DIRI.
No comments:
Post a Comment